Judul Buku : Katak Hendak Jadi Lembu.
Pengarang : Nur Sultan Iskandar
Penerbit : Balai Pustaka, Jakarta
Terbit : 1997
Terdiridari : 15 Bab
Cetakan : ke-13
Tebal buku : xii dan 224 halaman
Panjangbuku : 21 cm
Lebarbuku : 15cm
Nomor ISBN : 979-407-158-7
Pendahuluan
“Katak Hendak Jadi Lembu” adalah novel klasik yang mengandung nilai-nilai kehidupan dari sepasang suami istri bernama Raden Suria dan istrinya Zubaidah. Novel ini menceritakan tentang kehidupan Suria yang hanya bekerja sebagai mantri kabupaten tetapi bertingkah bagai orang yang paling berkuasa di daerahnya layaknya seekor katak yang ingin berubah menjadi lembu sangat sesuai dengan judul novel tersebut.
Zakaria adalah seorang haji yang kaya raya. Ia mempunyai anak tunggal bernama Suria. Sejak kecil Suria hidup berkecukupan dan selalu dimanjakan ayahnya. Dengan didikan seperti itu, ia justru menjadi seorang anak yang pongah dan sombong. Bahkan, sifat dan tabiatnya yang buruk itu terbawa sampai akhir hayatnya.
Sinopsis
Haji Hasbullah merupakan teman akrab Haji Zakaria. Ia memiliki anak gadis benama Zubaedah. Atas permintaan Zakaria, Zubaedah dinikahkan dengan Suria. Pernikahan tanpa cinta itu justru membawa mala petaka bagi Zubaedah. Suria berfoya-foya setelah ayahnya meninggal. Ia meninggalkan Zubaedah yang baru melahirkan anak pertama, yang diberi nama Abdullhalim. Ketika hartanya ludes ia kembali ke Zubaedah.
Ia telah bekerja sebagai juru tulis di kantor asisten di kabupaten.
Gaya kehidupan Suria membawa kehancuran bagi keluargannya. Hutang dimana-mana, tetapi gaya hidup Suria yang gila hormat itu bagai seorang priyayi yang berpenghasilan tinggi. Babu di rumahnya digaji, tapi untuk sekolah anaknya ia masih menunggu kiriman dari orang tua Zubaidah di Tasik.
Suatu hari ketika Suria di kantornya, ia mendengar tentang lowongan menjadi klerek.
Kemudian ia meminta bantuan kepada atasannya dan segera mengirimkan permohonan menjadi klerek. Dan memberitahu Zubaidah bahwa ia akan segera diangkat menjadi klerek.Zubaidah semakin cemas dengan tinkahlaku suaminya yang semakin hari semakin menyombongkan dirinya kepada orang lain karena kabar kenaikan pangkatnya yang belum pasti.
Keunggulan Buku
Novel ini banyak mengandung amanat seperti kita tidak boleh sombong dan tinggi hati, kita tidak boleh boros, kita tidak boleh diperbudak oleh harta dan jabatan, kita tidak boleh menambah beban kedua orang tua ketika telah menikah.
Kekurangan Buku
Sampul Novel tidak sesuai menggambarkan apa yang dikisahkan pengarang di dalam isi bukunya yang bersifat ambigu(kata sifat yang berarti bermakna lebih dari satu atau bermakna ganda sehingga kadang-kadang menimbulkan keraguan) dan . Menggunakan alur maju mundur (digresi) karena awalnya pengarang mengenalkan situasi dan tokoh cerita, lalu kembali menceritakan kejadian masa lalu .
Kesimpulan
Novel ini mengambarkan bagaimana keadaan politik Indonesia di masa lalu yang ternyata politik masa lalu masih saja terjadi masa sekarang. Novel ini layak dibaca oleh orang dewasa ataupun remaja sedangkan untuk anak-anak bahasanya menggunakan bahasa yang baku dan sulit untuk dimengerti.
No comments:
Post a Comment